BUKU
AKDEMI KEBIDANAN MUDAH DAN MENGERTI
DIKARANG
OLEH SELURUH KUMPULAN DOSEN SE INDONESIA
Kuliah Kebidanan
Kuliah
kebidanan??.... kayaknya jangan dech buat
temen-temen yang masih berpikir menjadi wanita karir, secara kuliah
kebidanan itu pasti orang-orangnya keibu-ibuan, yang suka sama
anak-anak, suka momong, suka gendong bayi dan tentu saja hubungannya pasti
ngomongin bayi-bayi mungil or bayi lucu mulu apakah semua itu benar??? Ya tentu
saja lah, secara kebidanan gitu loh…. Gkgkgkgk. Bahkan menurut
undang-undang di Indonesia di sebutkan bahwa bidan merupakan
seorang perempuan bukan cowok atau laki-laki apalagi seorang gentlemen seperti
saya .. wekz. ya begitulah bidan merupakan seorang cewek alias
perempuan. Menurut cerita teman-teman saya mengenai kuliah kebidanan
itu penuh perjuangan, harus mampu menghilangkan ego sebagai seorang mahasiswa
dan harus mau menjalani kodratnya (kog kodrat??? Kan kodratnya wanita itu buat
jadi perawat baby alias bidan benerkan :P ) , gak bisa ketemu
cowok kece (contohnya saya :P) dan sebagainya, pokoknya kuliah
kebidanan itu kuliah supaya jadi ibu-ibu banget dech …. Wwkwkwkwk,
so yang cewek-cewek tomboy di sinilah tempat anda-anda semua harus di gembleng
jadi ibu yang baik hati dan sabar, pengertian, tidak emosian, feminim dan lain
sebagainya :P
Dalam dunia kebidanan sangat jarang sekali terjadi adanya santai untuk relaksasi, katanya sich bahkan ada yang bilang bahwa kuliah kebidanan itu kejam dan sangat kejam sekali, bagaimana tidak saat liburan bagi kalangan mahasiswa tetapi bagi mahasiswa kebidanan hal itu merupakan suatu perjuangan tersendiri, harus mengisi perkuliahan yang sangat-sangat padat, mengganti jadwal yang sebelumnya tidak pernah diikuti dan lain sebagainya, bahkan waktu pulang pun masih ditambahin dengan tugas yang menumpuk tinggi, setinggi langit ampe gak keliatan karena ketinggian alias lupa :P , kemudian waktu hari libur, hari minggu misalnya masih diharuskan untuk mengikuti perkuliahan sebagai gantinya jadwal yang belum terpenuhi, kemudian ujiannya juga tidak cuman satu dua macam doang, kebanyakan ujian perkuliahan hanya ujian UAN, UAS dan ujian praktek itup un kalau ada, sedangkan kuliah kebidanan ujiannya ada ujian akhir semester, ujian akhir nasional, ujian praktek, ujian OSCA, ujian ANC, ujian Phantom, dan yang terakhir yang paling amat susah adalah ujian KTI atau ujian karya tulis ilmiah.
Berikut beberapa komentar beberapa
mahasiswa yang setuju dengan kuliah kebidanan dan
menikmati perkuliahannya
- Kuliah kebidanan itu masa depannya terjamin karena hampir semua bisa dipraktekkan, kalau tidak bisa jadi bidan toh bisa jadi bidan pribadi di rumah :P
- kuliah di kebidanan itu membuat mahasiswa mendapat tempat yang layak di dalam masyarakat, dan masa depannya cerah, setidaknya bisa mengetahui asal mula kita dibuat.
- Agak lumayan mengirit karena tidak perlu menganggarkan uang khusus untuk membeli baju kampus, dan tidak perlu repot memikirkan pakaian yang fashionable untuk baju ke kampus
- Kuliah di kebidanan itu menjanjikan, tetapi semuanya meskipun sudah jelas masa depannya kita masih harus berusaha melakukan yang terbaik dan tidak boleh adem ayem saja, karena nasib orang banyak bakalan berada di tangan kita, dan yang lebih penting saat ini fokus saja dengan tujuan awal dan pelajaran yang kita dapat.
- Kuliah di kebidanan itu tidak perlu di buat pusing, santai saja, rileks dan yeng terpenting kita lulus setelah itu bisa langsung kerja.
- Kita harus menjalani Kuliah di kebidanan itu apa adanya, tidak usah mengeluh karena nantinya kita juga bakalan merasakan senangnya ibarat berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian.
- Tidak ada ceritanya seorang lulusan kebidanan itu pengangguran kecuali memang tidak mau bekerja karena ruang lingkupnya banyak, bisa buka praktek sendiri bahkan boleh di bilang saat ini di Indonesia masih banyak kekurangan tenaga kesehatan asalkan bisa beradaptasi pasti bisa bekerja dan berhasil.
- Semua orang yang berhasil itu pasti butuh adanya proses mulai dari tidak bisa sampai bisa bahkan mampu. Kita harus ikhlas dan yakin bahwa kita mampu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
- Kuliah di kebidanan itu karena cita-cita untuk menjadi bidan.
- kuliah di kebidanan itu tidak usah dipikir, biarkan semuanya mengalir, semua kesulitan pasti ada ujungnya. Kamu juga harus memikirkan orangtua yang sudah mengeluarkan biaya kuliah yang tidak sedikit dan jadkan semua itu bakti untuk mereka.
- kuliah kebidanan merupakan panggilan hati dan tidak ada yang bisa menolak
selain banyak yang suka dengan kuliah
kebidanan, ada juga yang ngedumel karena sudah terlanjur masuk kebidanan
berikut komentar yang sependapat bahwa kuliah di kebidanan itu tidak
mengenakkan dan sangat susah sekali
- Kuliah di kebidanan itu 100% tidak ada enaknya.
- kuliah di kebidanan itu hanya membuat orang tua bahagia tapi selebihnya membuat kita yang pusing
- kuliah di kebidanan itu tujuannya untuk membahagiakan orangtua dan terlebih lagi itu adalah jalan menuju sukses, semakin berat cobaan yang di dapat maka semakin besar pula hasil yang akan kita peroleh.
- Kuliah di kebidanan itu harus sabar, jalani dan nikmati saja. semua bakal selesai pada waktunya.
- Kuliah di kebidanan itu adalah kontrak yang dulu pernah dibuat oleh kamu sendiri yaitu kontrak dengan jurusan yang paling kejam dan sekarang mau tidak mau harus dihadapi dan dijalani
Dari beberapa komentar teman-teman
yang sudah kuliah di kebidanan bisa di simpulkan bahwa kuliah
kebidanan itu banyak untungnya dariapada ruginya karena mayoritas
berpendapat bahwa kuliah kebidanan itu top markotop :D
KULIAH
KEBIDANAN
Lalu bagaimana dengan biaya
kuliah kebidanan yang sebenarnya, biaya kuliah kebidanan
masih tergolong mahal hal ini dikarenakan biaya praktek perkuliahan yang harus
sering di lakukan dan ini juga merupakan hal yang lumayan mahal. Bahkan pernah
di bahas di okezone dotcom bahwa untuk kuliah kebidanan hingga lulus setidaknya
memerlukan biaya sedikitnya 40 juta hingga 50 juta rupiah. Tetapi kalau mau
kuliah kebidanan alternatif yang lumayan murah bisa baca tulisan saya yang berjudul
“biaya kuliah kebidanan di
poltekkes palangkaraya”.
Untuk yang mau dan bercita-cita
ingin berkiprah di dalam dunia kebidanan di Indonesia setidaknya
minimal ada 578 perguruan tinggi yang bisa menjadi pilihan untuk menekuni di
bidang ini. Berikut daftar perguruan tinggi yang membuka program studi
kebidanan
A.Penyebab
dan Tanda-Tanda Keguguran
Keguguran adalah
salah satu hal yang paling banyak dikahawatirkan dan ditakutkan oleh para ibu
hamil. Bayangan akan hadirnya buah hati, lucunya bayi
mungil sirna sudah ketika keguguran menghampiri. Ditambah lagi oleh rasa
sakit, stress, dan bahkan trauma
menghantui para ibu hamil yang
mengalami keguguran.
Oleh karena itu, mari kita ketahui mengenai apa itu keguguran, apa penyebabnya dan bagaimana tanda-tanda dari keguguran ini. Agar dengan diketahui mengenai seluk beluk keguguran, diharapkan keguguran dapat terhindarkan.
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.
Oleh karena itu, mari kita ketahui mengenai apa itu keguguran, apa penyebabnya dan bagaimana tanda-tanda dari keguguran ini. Agar dengan diketahui mengenai seluk beluk keguguran, diharapkan keguguran dapat terhindarkan.
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.
Penyebab
Terjadinya Keguguran
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya keguguran adalah:
- Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.
- Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.
- Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.
- Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
- Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat
Tanda-tanda Keguguran
:
- Perdarahan
Perdarahan
adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa
bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat. Kadang-kadang
terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah.
Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban
yang robek.
- Kram atau Kejang Perut
Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul - Nyeri Pada Bagian Bawah Perut
Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.
Jenis-jenis keguguran yang mungkin terjadi adalah:
* Ancaman keguguran (abortus
imminens)
Tandanya:
- Hasil pembuahan (embrio) lepas sebagian, atau terjadi perdarahan di belakang tempat embrio menempel.
- Embrio masih di dalam rahim dan bertahan hidup, sehingga umumnya bisa diselamatkan.
Tandanya:
- Hasil pembuahan (embrio) lepas sebagian, atau terjadi perdarahan di belakang tempat embrio menempel.
- Embrio masih di dalam rahim dan bertahan hidup, sehingga umumnya bisa diselamatkan.
* Abortus insipiens
Tandanya:
- Sebagian jaringan embrio sudah turun dan berada di mulut rahim, tapi seluruh embrio masih berada di dalam rahim.
- Kemungkinan untuk melanjutkan proses kehamilan dan mempertahankan embrio sangat kecil.
Tandanya:
- Sebagian jaringan embrio sudah turun dan berada di mulut rahim, tapi seluruh embrio masih berada di dalam rahim.
- Kemungkinan untuk melanjutkan proses kehamilan dan mempertahankan embrio sangat kecil.
* Abortus tidak lengkap (inkomplet)
Tandanya:
- Sebagian jaringan embrio sudah terlepas dari dinding rahim, dan biasanya ada sebagian jaringan yang sudah berada di mulut rahim.
- Apabila perdarahan yang terjadi tidak kunjung berhenti, embrio/janin harus segera dikeluarkan.
Tandanya:
- Sebagian jaringan embrio sudah terlepas dari dinding rahim, dan biasanya ada sebagian jaringan yang sudah berada di mulut rahim.
- Apabila perdarahan yang terjadi tidak kunjung berhenti, embrio/janin harus segera dikeluarkan.
* Abortus lengkap (komplet)
Tandanya:
- Embrio yang sudah berbentuk janin, sudah terlepas sama sekali dari dinding rahim.
- Biasanya terjadi di awal masa kehamilan, yakni ketika plasenta belum terbentuk.
Tandanya:
- Embrio yang sudah berbentuk janin, sudah terlepas sama sekali dari dinding rahim.
- Biasanya terjadi di awal masa kehamilan, yakni ketika plasenta belum terbentuk.
- Janin akan keluar dari rahim, baik
secara spontan maupun dengan alat bantuan kehamilan.
Keguguran diartikan sebagai
keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko
keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu
hamil, dan 60-75% keguguran terjadi
sebelum usia kehamilan 3 bulan. Jumlah kejadian atau resiko keguguran akan
menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan. Yang disebut sebagai keguguran
adalah bila janin keluar pada saat usia kehamlian belum mencapai 20 minggu,
sedangkan kematian janin terjadi pada saat janin sudah berumur lebih dari 20
minggu.
Penyebab Keguguran
Kebanyakan ahli kandungan berpendapat, keguguran merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor. Terbukti, sekitar 50% kasus keguguran terjadi akibat kelainan kromosom, dan selebihnya adalah akibat infeksi, kelainan rahim, kelainan hormon, dan lain-lain.
Pemicu atau yang menyebabkan keguguran adalah salah satu atau beberapa hal berikut :
Penyebab Keguguran
Kebanyakan ahli kandungan berpendapat, keguguran merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor. Terbukti, sekitar 50% kasus keguguran terjadi akibat kelainan kromosom, dan selebihnya adalah akibat infeksi, kelainan rahim, kelainan hormon, dan lain-lain.
Pemicu atau yang menyebabkan keguguran adalah salah satu atau beberapa hal berikut :
- Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.
- Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.
- Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama.
- Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
- Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.
Selain perdarahan, nutrisi ternyata
juga perlu diperhatikan untuk mencegah keguguran janin. Sebab bukankah
kehamilan harus pula didukung oleh nutrisi yang baik? Sayangnya, dengan sering
mual, pusing dan muntah, acapkali sang ibu mengalami gangguan asupan nutrisi
sehingga energinya terkuras serta aliran oksigen ke jaringan berkurang.
Akibatnya bisa saja rahim tidak kuat mempertahankan janin.
Demikian pula apabila sang ibu mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Makanan yang dibawa bersama sel darah merah pun menjadi berkurang sehingga suplai makanan kurang dan secara otomatis pertumbuhan janin terhambat. Sebab itu, setiap ibu hamil dianjurkan minum tambahan vitamin serta makan makanan yang memenuhi persyaratan gizi seperti yang dianjurkan dokter.
Makanan berprotein tinggi serta sayuran dan buah-buahan lebih dianjurkan ketimbang makanan berkarbohidrat tinggi. Menu tinggi karbohidrat seringkali menyebabkan janin terlalu besar.
Selama hamil hendaknya juga dihindari makan makanan beralkohol tinggi macam durian dan tape. "Semakin enak, biasanya semakin tinggi alkoholnya," tambah dr. Ontowiryo. "Dan ini ikut menghambat pertumbuhan janin." Kalau dikatakan bahwa nenas muda bisa menggugurkan kandungan, menurut dr. Ontowiryo tidak benar, kecuali kalau terjadi diare hebat yang menyebabkan mulut rahim mengendor.
Dokter ini juga menambahkan, banyak minum air es tidak akan menyebabkan janin lebih besar kecuali kalau selalu diminum dengan sirop. Bahwa minyak kelapa yang konon dapat menyebabkan kelahiran lebih lancar, juga pandangan yang salah. "Minyak kelapa 'kan hanya sampai usus, tidak ke vagina!" tegasnya.
Untuk mencegah terjadinya keguguran, selama hamil sebaiknya ibu tidak bekerja berat, terlalu capek, dan menghindari stres. Soalnya, stres yang berlebihan akan meningkatkan adrenalin sehingga terjadi penyempitan pada pembuluh darah yang berakibat kurangnya aliran darah ke rahim. Bila terjadi vaso kontraksi atau timbul reaksi kandungan untuk mengeluarkan bayi, dikhawatirkan akan terjadi keguguran.
Yang tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. Bila sebelumnya dirasakan adanya kelainan, seperti tumbuhnya tumor, keputihan, infeksi leher rahim, kista, mengalami endometriosis, dll, perlu segera diperiksa dan diobati agar bila kehamilan tiba, janin bisa tumbuh baik dan lahir dengan selamat.
Sumber : www.dechacare.com
Demikian pula apabila sang ibu mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Makanan yang dibawa bersama sel darah merah pun menjadi berkurang sehingga suplai makanan kurang dan secara otomatis pertumbuhan janin terhambat. Sebab itu, setiap ibu hamil dianjurkan minum tambahan vitamin serta makan makanan yang memenuhi persyaratan gizi seperti yang dianjurkan dokter.
Makanan berprotein tinggi serta sayuran dan buah-buahan lebih dianjurkan ketimbang makanan berkarbohidrat tinggi. Menu tinggi karbohidrat seringkali menyebabkan janin terlalu besar.
Selama hamil hendaknya juga dihindari makan makanan beralkohol tinggi macam durian dan tape. "Semakin enak, biasanya semakin tinggi alkoholnya," tambah dr. Ontowiryo. "Dan ini ikut menghambat pertumbuhan janin." Kalau dikatakan bahwa nenas muda bisa menggugurkan kandungan, menurut dr. Ontowiryo tidak benar, kecuali kalau terjadi diare hebat yang menyebabkan mulut rahim mengendor.
Dokter ini juga menambahkan, banyak minum air es tidak akan menyebabkan janin lebih besar kecuali kalau selalu diminum dengan sirop. Bahwa minyak kelapa yang konon dapat menyebabkan kelahiran lebih lancar, juga pandangan yang salah. "Minyak kelapa 'kan hanya sampai usus, tidak ke vagina!" tegasnya.
Untuk mencegah terjadinya keguguran, selama hamil sebaiknya ibu tidak bekerja berat, terlalu capek, dan menghindari stres. Soalnya, stres yang berlebihan akan meningkatkan adrenalin sehingga terjadi penyempitan pada pembuluh darah yang berakibat kurangnya aliran darah ke rahim. Bila terjadi vaso kontraksi atau timbul reaksi kandungan untuk mengeluarkan bayi, dikhawatirkan akan terjadi keguguran.
Yang tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. Bila sebelumnya dirasakan adanya kelainan, seperti tumbuhnya tumor, keputihan, infeksi leher rahim, kista, mengalami endometriosis, dll, perlu segera diperiksa dan diobati agar bila kehamilan tiba, janin bisa tumbuh baik dan lahir dengan selamat.
Sumber : www.dechacare.com
Perdarahan selama kehamilan bisa
pula merupakan indikasi adanya ketidakberesan pada kehamilan itu sendiri. Yang
paling dicemaskan kalau terjadi pada triwulan pertama masa kehamilan.
Perdarahan pada masa ini merupakan tanda-tanda akan terjadinya keguguran. Pada
masa-masa awal kehamilan, janin memang masih lemah karena plasenta belum
terbentuk.
Perkembangan janin dari 1 - 3 bulan hanya tergantung dari peran hormon. Secara alamiah, ada wanita tertentu memang "berbakat" mengalami perdarahan, yang kemudian diikuti keguguran. Untuk menanggulanginya, tentu harus dicari secara saksama penyebab utamanya. Setelah ditemukan penyebabnya, baru dilakukan tindakan medisnya.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah ketidakseimbangan atau gangguan hormonal. Pada kasus ini umumnya keguguran tidak bisa dihindari. Gangguan terhadap peran hormon penunjang kehamilan pada awal kehamilan 1 - 3 bulan menyebabkan janin tidak berkembang dan gugur. Supaya tidak terulang, sebelum menyiapkan kehamilan berikutnya, sang ibu diberi terapi hormon sampai kadar hormon dikatakan seimbang.
Janin tidak normal juga bisa berujung keguguran. Ketidaknormalan tadi salah satunya akibat kurang baiknya kualitas bibit. Misalnya karena usia sang ibu sudah di atas 35 tahun, menderita penyakit menahun atau berat seperti TBC usus atau bibit sang suami kurang bagus kualitasnya. Dengan sendirinya janin tidak akan terbentuk normal sampai akhirnya berhenti tumbuh.
Janin tidak normal, bisa pula akibat terkena infeksi macam toksoplasma (virus yang ditularkan oleh kucing dan burung), Rubella, Herpes Virus 1 dan 2 yang disebut TORCH. Kuman penyakit ini tidak bisa dibunuh tapi hanya diturunkan keaktifannya dan daya tahan tubuh ibu dinaikkan.
Karenanya, uji TORCH perlu dilakukan sebelum memutuskan hamil kembali. Bila kadar IGG (imunoglugolin) tidak naik lagi, berarti stabil atau turun (virus kalah dan tidak berdaya lagi). Si ibu boleh hamil kembali.
Perkembangan janin dari 1 - 3 bulan hanya tergantung dari peran hormon. Secara alamiah, ada wanita tertentu memang "berbakat" mengalami perdarahan, yang kemudian diikuti keguguran. Untuk menanggulanginya, tentu harus dicari secara saksama penyebab utamanya. Setelah ditemukan penyebabnya, baru dilakukan tindakan medisnya.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah ketidakseimbangan atau gangguan hormonal. Pada kasus ini umumnya keguguran tidak bisa dihindari. Gangguan terhadap peran hormon penunjang kehamilan pada awal kehamilan 1 - 3 bulan menyebabkan janin tidak berkembang dan gugur. Supaya tidak terulang, sebelum menyiapkan kehamilan berikutnya, sang ibu diberi terapi hormon sampai kadar hormon dikatakan seimbang.
Janin tidak normal juga bisa berujung keguguran. Ketidaknormalan tadi salah satunya akibat kurang baiknya kualitas bibit. Misalnya karena usia sang ibu sudah di atas 35 tahun, menderita penyakit menahun atau berat seperti TBC usus atau bibit sang suami kurang bagus kualitasnya. Dengan sendirinya janin tidak akan terbentuk normal sampai akhirnya berhenti tumbuh.
Janin tidak normal, bisa pula akibat terkena infeksi macam toksoplasma (virus yang ditularkan oleh kucing dan burung), Rubella, Herpes Virus 1 dan 2 yang disebut TORCH. Kuman penyakit ini tidak bisa dibunuh tapi hanya diturunkan keaktifannya dan daya tahan tubuh ibu dinaikkan.
Karenanya, uji TORCH perlu dilakukan sebelum memutuskan hamil kembali. Bila kadar IGG (imunoglugolin) tidak naik lagi, berarti stabil atau turun (virus kalah dan tidak berdaya lagi). Si ibu boleh hamil kembali.
Karena kemungkinan risiko yang
ditimbulkan, seringan apa pun perdarahan yang keluar semasa kehamilan haruslah
diwaspadai. Kita mesti memantau apakah bercak darah hanya timbul sekali,
ataukah berulang kali. Apakah bercak bertambah hebat dan disertai mulas atau
tidak. Kalau bercak dibarengi mulas biasanya menunjukkan indikasi keguguran.
Sebab itu begitu tampak keluar bercak merah, segeralah periksakan diri ke
dokter dan beristirahat total.
Dengan beristirahat total, aliran darah ke dalam rahim menjadi baik sehingga perdarahan diharapkan akan berkurang. Untuk mengecek apakah janin masih hidup biasanya diperiksa dengan alat ultrasonografi (USG). Sementara, pengeluaran bercak tanpa disertai rasa mulas bisa
Dengan beristirahat total, aliran darah ke dalam rahim menjadi baik sehingga perdarahan diharapkan akan berkurang. Untuk mengecek apakah janin masih hidup biasanya diperiksa dengan alat ultrasonografi (USG). Sementara, pengeluaran bercak tanpa disertai rasa mulas bisa
diatasi dengan istirahat total
ditambah obat penguat kehamilan.
Meski demikian, tak perlu juga kita cemas berlebihan bila terjadi perdarahan. Bisa saja perdarahan itu berasal dari mulut rahim yang mau terbuka, atau calon plasenta yang mau lepas, atau jalan bayi tertutup.
Kondisi mulut rahim yang kurang baik juga bisa menyebabkan perdarahan yang berakhir dengan keguguran. Misalnya, pembukaan mulut rahim sebelum waktunya. Masalah seperti ini banyak terjadi pada ibu yang sering mengalami keguguran atau sering melahirkan. Pada kasus yang terakhir ini, kondisi serviksnya kurang baik atau robekan di bagian vaginanya tidak tertutup dengan sempurna.
Untuk menghindari terjadinya keguguran, mulut rahim yang sudah agak terbuka tadi diikat atau dijerat dengan "pita" khusus dan baru dibuka kembali pada saat usia kehamilannya sudah cukup tua. Selama diikat, tidak disarankan berhubungan dengan pasangan sebab bisa menyebabkan kontraksi.
Lagipula "pita" penjeratnya keras! Ketika janin berhasil dipertahankan, setelah perdarahan, si ibu hendaknya memperhatikan kesehatan tubuh sambil tak lupa menghindari stres. Makanan yang dikonsumsi hendaknya bergizi tinggi seperti makanan kaya zat besi, kalori, dan protein. Ditambah lagi, cukup vitamin dan mineral. Mintalah nasihat ahli gizi agar tersusun menu yang diperlukan
Meski demikian, tak perlu juga kita cemas berlebihan bila terjadi perdarahan. Bisa saja perdarahan itu berasal dari mulut rahim yang mau terbuka, atau calon plasenta yang mau lepas, atau jalan bayi tertutup.
Kondisi mulut rahim yang kurang baik juga bisa menyebabkan perdarahan yang berakhir dengan keguguran. Misalnya, pembukaan mulut rahim sebelum waktunya. Masalah seperti ini banyak terjadi pada ibu yang sering mengalami keguguran atau sering melahirkan. Pada kasus yang terakhir ini, kondisi serviksnya kurang baik atau robekan di bagian vaginanya tidak tertutup dengan sempurna.
Untuk menghindari terjadinya keguguran, mulut rahim yang sudah agak terbuka tadi diikat atau dijerat dengan "pita" khusus dan baru dibuka kembali pada saat usia kehamilannya sudah cukup tua. Selama diikat, tidak disarankan berhubungan dengan pasangan sebab bisa menyebabkan kontraksi.
Lagipula "pita" penjeratnya keras! Ketika janin berhasil dipertahankan, setelah perdarahan, si ibu hendaknya memperhatikan kesehatan tubuh sambil tak lupa menghindari stres. Makanan yang dikonsumsi hendaknya bergizi tinggi seperti makanan kaya zat besi, kalori, dan protein. Ditambah lagi, cukup vitamin dan mineral. Mintalah nasihat ahli gizi agar tersusun menu yang diperlukan
Apakah
maksud keguguran pada awal kehamilan?
Keguguran pada awal kehamilan ialah
keguguran yang berlaku dalam 12 minggu pertama kehamilan. Agak malang kerana
perkara ini kerap berlaku, malah tidak mustahil bagi anda mengalami keguguran
walaupun sebelum anda tahu bahawa anda hamil. Dianggarkan sebanyak tiga
perempat daripada semua telur yang disenyawakan akan gugur dalam minggu-minggu
awal kehamilan ini.
Selepas ujian kehamilan yang positif, terdapat kira-kira satu dalam lima kemungkinan kehamilan itu akan gugur. Waktu inilah kebanyakan kes keguguran berlaku.
Keguguran pada mana-mana fasa kehamilan boleh jadi amat menyedihkan. Walaupun ia berlaku semasa awal kehamilan, adalah perkara biasa bagi seseorang wanita itu rasa terkejut dan kecewa. Jangan rasa bahawa anda tidak dibenarkan berkabung akibat kehilangan ini.
Selepas ujian kehamilan yang positif, terdapat kira-kira satu dalam lima kemungkinan kehamilan itu akan gugur. Waktu inilah kebanyakan kes keguguran berlaku.
Keguguran pada mana-mana fasa kehamilan boleh jadi amat menyedihkan. Walaupun ia berlaku semasa awal kehamilan, adalah perkara biasa bagi seseorang wanita itu rasa terkejut dan kecewa. Jangan rasa bahawa anda tidak dibenarkan berkabung akibat kehilangan ini.
Apakah
yang menyebabkan keguguran pada awal kehamilan?
Keguguran pada awal kehamilan
biasanya berlaku kerana embrio tidak berkembang seperti yang sepatutnya.
Masalah kromosom juga dikatakan adalah penyebab yang biasa. Masalah-masalah ini
biasanya berlaku tanpa sebarang sebab dan mungkin tidak akan berlaku lagi.
Bayi memerlukan jumlah kromosom normal yang tepat untuk dia berkembang seperti sepatutnya. Dia memerlukan 23 kromosom daripada ibu dan 23 lagi daripada bapa. Ketaknormalan kromosom boleh menghalang bayi daripada berkembang. Ketaknormalan ini mungkin berlaku kerana jumlah kromosom tidak tepat, atau kerana terdapat perubahan dalam struktur kromosom tersebut. Dalam kes ini, kehamilan akan terhenti pada fasa embrio.
Bayi memerlukan jumlah kromosom normal yang tepat untuk dia berkembang seperti sepatutnya. Dia memerlukan 23 kromosom daripada ibu dan 23 lagi daripada bapa. Ketaknormalan kromosom boleh menghalang bayi daripada berkembang. Ketaknormalan ini mungkin berlaku kerana jumlah kromosom tidak tepat, atau kerana terdapat perubahan dalam struktur kromosom tersebut. Dalam kes ini, kehamilan akan terhenti pada fasa embrio.
Bagaimanakah
saya boleh tahu jika saya mengalami keguguran pada awal kehamilan?
Tanda-tanda keguguran
yang paling biasa ialah keluar banyak darah daripada faraj disertai dengan
kesakitan yang menyerupai senggugut yang teruk. Kadang-kala, ia akan terhenti
dan kehamilan itu berterusan. Ini dipanggil ancaman keguguran (threatened
miscarriage). Walau bagaimanapun, jika proses keguguran itu benar-benar
sedang berlangsung, malangnya ia tetap akan berlaku.
Anda boleh mendapatkan nasihat-nasihat dan sokongan dalam arikel kami mengenai apa yang patut dilakukan jika anda rasa anda mengalami keguguran.
Anda boleh mendapatkan nasihat-nasihat dan sokongan dalam arikel kami mengenai apa yang patut dilakukan jika anda rasa anda mengalami keguguran.
Apakah
yang berlaku selepas keguguran?
Anda tidak semestinya perlu ke
hospital. Dalam separuh daripada kes sebegini, tubuh wanita tersebut akan
menyempurnakan proses keguguran itu secara semula jadi. Jika ini berlaku kepada
anda, anda tidak perlu rawatan lanjut. Pendarahan biasanya akan berkurangan
dalam seminggu hingga 10 hari dan biasanya akan berhenti selepas dua minggu.
Anda boleh berehat sahaja di rumah, namun anda mungkin memerlukan pil penahan sakit dan botol air panas untuk dituamkan di perut. Dan yang penting sekali, anda perlu seseorang di sisi untuk menjaga dan menyenangkan hati anda.
Walau bagaimanapun, doktor anda mungkin mencadangkan anda menjalani imbasan ultrabunyi (ultrasound) dan ujian-ujian lain sekadar untuk memastikan badan anda sembuh seperti sepatutnya.
Jika pendarahan tidak berkurangan atau berhenti selepas dua minggu, ada kemungkinan yang anda memerlukan rawatan daripada doktor di hospital. Pendarahan tersebut mungkin bermakna ada tisu-tisu kehamilan yang tertinggal di dalam uterus (rahim) anda. Ini dipanggil keguguran
Anda boleh berehat sahaja di rumah, namun anda mungkin memerlukan pil penahan sakit dan botol air panas untuk dituamkan di perut. Dan yang penting sekali, anda perlu seseorang di sisi untuk menjaga dan menyenangkan hati anda.
Walau bagaimanapun, doktor anda mungkin mencadangkan anda menjalani imbasan ultrabunyi (ultrasound) dan ujian-ujian lain sekadar untuk memastikan badan anda sembuh seperti sepatutnya.
Jika pendarahan tidak berkurangan atau berhenti selepas dua minggu, ada kemungkinan yang anda memerlukan rawatan daripada doktor di hospital. Pendarahan tersebut mungkin bermakna ada tisu-tisu kehamilan yang tertinggal di dalam uterus (rahim) anda. Ini dipanggil keguguran
tidak sempurna (atau keguguran
berpanjangan) dan memerlukan rawatan. Doktor mungkin akan menerangkan kepada
anda tentang langkah-langkah yang boleh diambil seperti berikut:
- Pengurusan ekspektasi (expectant management) : masa diberikan untuk pendarahan berhenti sendiri, selagi tiada tanda berlakunya jangkitan.
- Pengurusan perubatan (medical management): ubat-ubatan diberikan untuk membantu keguguran itu selesai dengan baik.
- Pengurusan pembedahan (surgical management): pembedahan kecil dilakukan untuk menyempurnakan keguguran tersebut.
Melalui pengurusan perubatan, anda mungkin diberi pil untuk dimakan atau ubat jenis pesari yang dimasukkan ke dalam faraj. Selepas pengurusan perubatan dijalankan, pendarahan anda mungkin menjadi lebih kuat dan mengambil masa sehingga tiga minggu untuk berhenti. Tetapi anda tidak perlu tinggal lama di hospital selepas rawatan dijalankan.
Pengurusan pembedahan melibatkan pembedahan kecil yang dipanggil ERPC. Ia hanya mengambil masa beberapa minit sahaja dan pesakit biasanya sembuh dengan cepat. Pesakit biasanya akan diberi bius umum (general anaesthetic) dan akan tidur semasa pembedahan dijalankan. ERPC adalah singkatan bagi evacuation of retained products of conception (pengeluaran bahan hasil persenyawaan yang terkumpul). Ia dijalankan untuk mengeluarkan sisa kehamilan dan tisu uri (plasenta) daripada uterus.
Kira-kira separuh daripada wanita yang diberi pilihan di atas memilih ERPC berbanding mengambil pil atau pesari. Ini kerana pendarahan berhenti lebih cepat selepas pembedahan. Ini bermakna anda mungkin tidak perlu pergi ke hospital semula untuk rawatan lanjut. Kaedah ini sangat berkesan. Dalam 95 peratus kes, tiada rawatan lanjut diperlukan. ERPC juga ialah rawatan terbaik jika anda mengalami pendarahan teruk atau terdapat tanda-tanda jangkitan.
Pilihan samada mendapatkan rawatan dan jenis rawatan yang hendak dijalani adalah keputusan peribadi. Sesetengah wanita lebih suka membiarkan perkara ini berlaku secara semula jadi, walaupun ini bermakna mereka mungkin perlu mendapatkan rawatan di kemudian hari. Sesetengah yang lain pula mahu proses keguguran ini selesai secepat mungkin.
Adalah penting bagi anda mengetahui dengan jelas pilihan yang diberikan supaya anda boleh membuat keputusan yang terbaik. Doktor anda juga akan memberitahu anda jika mereka mempunyai pendapat mengenai jenis rawatan yang difikirkan lebih baik demi kesihatan anda.
Selepas gugur kali pertama, doktor biasanya tidak akan mengaturkan sebarang ujian khas kerana masalah keguguran pada awal kehamilan adalah perkara biasa. Ia biasanya bukan disebabkan oleh masalah kesihatan yang serius, dan kemungkinan besar kehamilan seterusnya akan berjaya.
Saya
masih bersedih mengenangkan keguguran saya. Di manakah saya boleh mendapatkan
bantuan?
Sebaik sahaja anda dapat tahu bahawa
anda hamil, anda mungkin mula memikirkan mengenai bulan-bulan yang akan datang
dan menantikannya dengan penuh debaran. Ini merupakan salah satu sebab mengapa
keguguran sangat menyedihkan bagi kebanyakan wanita. Ia menamatkan segala
angan-angan dan rancangan buat seketika, dan boleh menyebabkan anda merasa kehilangan dan murung.
Menghadapi keguguran ialah satu pengalaman yang menyedihkan. Kehilangan seorang bayi meremukkan hati, tidak kira seawal mana ia berlaku. Anda perlu memberi peluang kepada diri anda untuk meluahkan kekecewaan dan kesedihan.
Namun, anda juga harus melihat ke masa hadapan. Apabila anda telah bersedia untuk mencuba untuk hamil lagi, anda boleh menarik nafas lega kerana kebanyakan wanita yang senasib dengan anda dapat hamil semula dan melahirkan bayi yang sihat.
Menghadapi keguguran ialah satu pengalaman yang menyedihkan. Kehilangan seorang bayi meremukkan hati, tidak kira seawal mana ia berlaku. Anda perlu memberi peluang kepada diri anda untuk meluahkan kekecewaan dan kesedihan.
Namun, anda juga harus melihat ke masa hadapan. Apabila anda telah bersedia untuk mencuba untuk hamil lagi, anda boleh menarik nafas lega kerana kebanyakan wanita yang senasib dengan anda dapat hamil semula dan melahirkan bayi yang sihat.
13 Faktor Penyebab Wanita Alami Keguguran Saat Hamil
Keguguran
salah satu hal yang paling ditakutkan sekaligus dikhawatirkan oleh para ibu
hamil. Bayangan akan memiliki bayi kecil yang menggemaskan sirna sudah ketika
divonis keguguran oleh dokter. Rasa sakit, stres dan trauma akan terus
membayangi saat hal itu terjadi.
Sebenarnya, apa itu keguguran? Apa saja penyebabnya dan hal-hal apa saja yang dapat membuat wanita berisiko keguguran? Simak penjelasannya seperti yang dikutip Baby Center berikut ini.
Apa itu Keguguran?
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum bayi mampu untuk hidup, yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Sekitar 10 sampai 20% kehamilan mengalami keguguran, dan lebih dari 80% terjadi sebelum usia kandungan 12 minggu.
Apa Penyebab Keguguran?
Antara 50 dan 70% pada trimester pertama, keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom yang terjadi saat proses pembuahan. Paling sering terjadi karena telur atau sperma yang masuk memiliki jumlah kromosom yang salah, akibatnya telur atau embrio yang dibuahi tidak dapat berkembang secara normal.
Kelainan kromosom saat proses pembuahan ini dinamakan blighted ovum (saat ini biasanya disebut di kalangan medis sebagai kegagalan kehamilan dini). Dalam kasus ini, implan telur yang dibuahi di dalam rahim dan plasenta dan juga kantung kehamilan mulai berkembang, namun embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidak membentuk janin sama sekali.
Karena plasenta mulai mengeluarkan hormon, saat Anda mengecek kehamilan dengan alat tes kehamilan mungkin hasil yang keluar adalah positif, tetapi ketika di USG yang terlihat adalah kantung kehamilan kosong. Dalam kasus lain, embrio tidak berkembang dengan normal, sehingga sangat tidak mungkin janin dapat bertahan hidup. Perkembangan janin tersebut berhenti sebelum jantung mulai berdetak.
Jika pada usia kehamilan enam minggu Anda melakukan USG dan melihat janin memiliki detak jantung yang normal, dan Anda tidak memiliki gejala seperti pendarahan atau kram, peluang untuk keguguran akan kecil sekali.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Keguguran
Meskipun setiap wanita berisiko keguguran, namun akan lebih besar risikonya kepada seseorang yang memiliki kecenderungan seperti berikut:
1. Usia: wanita dengan usia yang lebih tua berisiko mengandung bayi dengan kelainan kromosom dan besar kemungkinannya untuk keguguran. Wanita yang hamil saat usia 40 tahun berisiko keguguran dua kali lipat dibanding wanita berusia 20 tahun.
2. Riwayat keguguran: wanita yang memiliki dua atau lebih riwayat keguguran secara berturut-turut lebih mungkin dibandingkan wanita lain untuk keguguran lagi.
3. Penyakit kronis: diabetes tidak terkontrol dan kelainan darah tertentu yang diwariskan, gangguan autoimun (seperti sindrom antifosfolipid atau lupus), dan gangguan hormonal (seperti sindrom ovarium polikistik) adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
4. Masalah rahim atau serviks: memiliki kelainan tertentu pada rahim bawaan, kondisi rahim yang parah (pita jaringan parut), atau leher rahim yang lemah atau tidak normal (dikenal sebagai insufisiensi serviks) adalah peluang untuk keguguran. Hubungan antara fibroid rahim dan keguguran masih kontroversial, namun kebanyakan fibroid tidak menimbulkan masalah.
Sebenarnya, apa itu keguguran? Apa saja penyebabnya dan hal-hal apa saja yang dapat membuat wanita berisiko keguguran? Simak penjelasannya seperti yang dikutip Baby Center berikut ini.
Apa itu Keguguran?
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum bayi mampu untuk hidup, yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Sekitar 10 sampai 20% kehamilan mengalami keguguran, dan lebih dari 80% terjadi sebelum usia kandungan 12 minggu.
Apa Penyebab Keguguran?
Antara 50 dan 70% pada trimester pertama, keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom yang terjadi saat proses pembuahan. Paling sering terjadi karena telur atau sperma yang masuk memiliki jumlah kromosom yang salah, akibatnya telur atau embrio yang dibuahi tidak dapat berkembang secara normal.
Kelainan kromosom saat proses pembuahan ini dinamakan blighted ovum (saat ini biasanya disebut di kalangan medis sebagai kegagalan kehamilan dini). Dalam kasus ini, implan telur yang dibuahi di dalam rahim dan plasenta dan juga kantung kehamilan mulai berkembang, namun embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidak membentuk janin sama sekali.
Karena plasenta mulai mengeluarkan hormon, saat Anda mengecek kehamilan dengan alat tes kehamilan mungkin hasil yang keluar adalah positif, tetapi ketika di USG yang terlihat adalah kantung kehamilan kosong. Dalam kasus lain, embrio tidak berkembang dengan normal, sehingga sangat tidak mungkin janin dapat bertahan hidup. Perkembangan janin tersebut berhenti sebelum jantung mulai berdetak.
Jika pada usia kehamilan enam minggu Anda melakukan USG dan melihat janin memiliki detak jantung yang normal, dan Anda tidak memiliki gejala seperti pendarahan atau kram, peluang untuk keguguran akan kecil sekali.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Keguguran
Meskipun setiap wanita berisiko keguguran, namun akan lebih besar risikonya kepada seseorang yang memiliki kecenderungan seperti berikut:
1. Usia: wanita dengan usia yang lebih tua berisiko mengandung bayi dengan kelainan kromosom dan besar kemungkinannya untuk keguguran. Wanita yang hamil saat usia 40 tahun berisiko keguguran dua kali lipat dibanding wanita berusia 20 tahun.
2. Riwayat keguguran: wanita yang memiliki dua atau lebih riwayat keguguran secara berturut-turut lebih mungkin dibandingkan wanita lain untuk keguguran lagi.
3. Penyakit kronis: diabetes tidak terkontrol dan kelainan darah tertentu yang diwariskan, gangguan autoimun (seperti sindrom antifosfolipid atau lupus), dan gangguan hormonal (seperti sindrom ovarium polikistik) adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
4. Masalah rahim atau serviks: memiliki kelainan tertentu pada rahim bawaan, kondisi rahim yang parah (pita jaringan parut), atau leher rahim yang lemah atau tidak normal (dikenal sebagai insufisiensi serviks) adalah peluang untuk keguguran. Hubungan antara fibroid rahim dan keguguran masih kontroversial, namun kebanyakan fibroid tidak menimbulkan masalah.
5. Riwayat
cacat lahir atau masalah genetik: jika Anda, pasangan, atau anggota keluarga
Anda memiliki kelainan genetik, pernah diidentifikasi punya masalah genetik
pada kehamilan sebelumnya, atau pernah melahirkan anak dengan cacat lahir, Anda
akan berisiko lebih tinggi untuk keguguran pada kehamilan selanjutnya.
6. Infeksi: penelitian telah menunjukkan risiko yang paling tinggi untuk keguguran jika Anda memiliki listeria, gondok, rubella, campak, cytomegalovirus, parvovirus, gonorrhea, HIV, dan infeksi tertentu lainnya.
7. Merokok, minum alkohol, dan menggunakan narkoba: merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan seperti kokain dan MDMA (ekstasi) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingginya tingkat mengonsumsi kafein dan peningkatan risiko keguguran.
8. Obat: terdapat beberapa obat yang jika dikonsumsi dapat meningkatkan risiko keguguran. Penting bagi Anda untuk meminta penjelasan kepada dokter jika diberikan beberapa obat untuk diminum saat hamil. Hal ini juga berlaku untuk obat resep, termasuk obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan aspirin.
9. Racun lingkungan: faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang berisiko keguguran adalah racun yang ada di lingkungan. Beberapa bahan kimia seperti formaldehid, benzena, dan etilen oksida, dan dosis besar radiasi atau gas anestesi dianggap berbahaya.
10. Faktor Paternal: kondisi ayah juga berkontribusi terhadap risiko keguguran. Para peneliti sedang mempelajari sejauh mana sperma dapat rusak oleh racun lingkungan tapi masih memungkinkan untuk membuahi sel telur. Beberapa studi telah menemukan risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran ketika ayah telah terkena merkuri, timbal, dan beberapa bahan kimia industri dan pestisida.
11. Obesitas: beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan keguguran.
12. Prosedur Diagnostik: ada kemungkinan kecil terhadap risiko keguguran setelah chorionic villus sampling (diagnosa yang dilakukan pada jaringan plasenta) dan amniosentesis (suatu pemeriksaan diagnostik menggunakan cairan ketuban, untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada janin).
6. Infeksi: penelitian telah menunjukkan risiko yang paling tinggi untuk keguguran jika Anda memiliki listeria, gondok, rubella, campak, cytomegalovirus, parvovirus, gonorrhea, HIV, dan infeksi tertentu lainnya.
7. Merokok, minum alkohol, dan menggunakan narkoba: merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan seperti kokain dan MDMA (ekstasi) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingginya tingkat mengonsumsi kafein dan peningkatan risiko keguguran.
8. Obat: terdapat beberapa obat yang jika dikonsumsi dapat meningkatkan risiko keguguran. Penting bagi Anda untuk meminta penjelasan kepada dokter jika diberikan beberapa obat untuk diminum saat hamil. Hal ini juga berlaku untuk obat resep, termasuk obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan aspirin.
9. Racun lingkungan: faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang berisiko keguguran adalah racun yang ada di lingkungan. Beberapa bahan kimia seperti formaldehid, benzena, dan etilen oksida, dan dosis besar radiasi atau gas anestesi dianggap berbahaya.
10. Faktor Paternal: kondisi ayah juga berkontribusi terhadap risiko keguguran. Para peneliti sedang mempelajari sejauh mana sperma dapat rusak oleh racun lingkungan tapi masih memungkinkan untuk membuahi sel telur. Beberapa studi telah menemukan risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran ketika ayah telah terkena merkuri, timbal, dan beberapa bahan kimia industri dan pestisida.
11. Obesitas: beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan keguguran.
12. Prosedur Diagnostik: ada kemungkinan kecil terhadap risiko keguguran setelah chorionic villus sampling (diagnosa yang dilakukan pada jaringan plasenta) dan amniosentesis (suatu pemeriksaan diagnostik menggunakan cairan ketuban, untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada janin).
13. Risiko
keguguran juga akan tinggi jika Anda hamil
kembali dalam waktu
Jenis
Makanan Faktor Penyebab Keguguran Kandungan
Keguguran adalah terhentinya
kehidupan janin dalam kandungan sebelum sempat hidup di luar kandungan. Ada
beberapa penyebab keguguran yang sering di alami wanita, baik penyebab dari
luar maupun dari dalam tubuh wanita itu sendiri.
Keguguran umumnya terjadi pada satu dari lima kehamilan. Dan sebagian besar terjadi pada 12 minggu pertama masa kehamilan. Keguguran berulang adalah ketika seorang wanita kehilangan kehamilan selama tiga kali atau lebih secar berturut-turut namun hal ini hanya terjadi satu pada setiap 100 pasangan.
Hal-hal berikut ini bisa jadi menjadi faktor penyebab keguguran kandungan, antara lain :
1 Karena masalah yang terjadi pada janin, misalnya diakibatkan karena kelainan kromosom. Hal ini bisa terjadi pada saat pra konsepsi atau proses pembuahan. Hal ini bisa berakibat embrio atau calon janin yang terbentuk cacat.
2 Karena masalah yang terjadi pada si ibu, misalnya masalah yang terjadi pada sisterm hormonal (misalnya akibat hormon prolaktin terlampau tinggi atau hormon progesteron terlampau rendah), daya imunitas ibu, infeksi/penyakit menahun, atau penyakit berat lain yang terjadi pada si ibu.
3 Karena masalah yang terjadi pada rahim. misalnya karena miom atau tumor yang bisa mengganggu perkembangan embrio/janin. bisa juga karena kondisi rahim terlampau lemah akibatnya tidak dapat menahan janin yang sedang berkembang.
Adanya infeksi virus, seperti infeksi HIV, virus TORCH, Hepatitis dll.
Penyebab keguguran yang lain bisa juga karena pola hidup. misalnya si ibu yang sedang hamil adalah perokok, minum minuman keras, mengalami obesitas atau sebaliknya berat badan yang terlampau kurang sehingga bisa menyebabkan gangguan hormonal yang menyebabkan masalah kehamilan.
Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa pendapat bahwa ada beberapa makanan penyebab keguguran. Untuk itu beberapa makanan penyebab keguguran ini hendaknya anda hindari selama kehamilan. Mungkin makan dalam jumlah sedikit tidak masalah, yang tidak dibolehkan adalah dalam jumlah banyak atau berlebihan. Namun alangkah lebih baik jika beberapa makanan penyebab keguguran ini anda hindari selama hamil, demi menjaga kesehatan kehamilan anda.
Makanan Penyebab Keguguran
Beberapa makanan faktor penyebab keguguran antara lain :
1 Beberapa jenis buah dan sayuran seperti durian, Nanas, daun pepaya. Katanya beberapa buah ini mengandung zat yang dapat melemahkan kandungan sehingga bisa menjadi pemicu penyebab keguguran
2 Makan daging atau ikan yang di masak kurang matang, seperti ikan bakar, sate. Hal ini memungkinkan adanya infeksi toxoplasmosis yang bisa menyebabkan cacat pada janin.
3 Makan buah atau sayur yang tidak dicuci dengan baik, karena juga dikhawatirkan bisa terinfeksi parasit toxo ini.
4 Menghindari makan hati ayam, telur mentah atau daging yang mungkin menjadi salah satu penyebab infeksi salmonella yang bisa menyebabkan diare akut pada wanita hamil.
5 Hindari makan shark, ikan sea bass, Ikan tuna steak atau ikan-ikan berukuran besar yang kemungkinan besar mengandung merkuri dalam kadar yang tinggi yang bisa berakibat pada kerusakan saraf.
6 Hindari minuman beralkohol yang dapat berakibat pada kelainan perkembangan bayi dan bisa mengganggu perkembangan emosional bayi.
7 Hindari atau batasi minuman yang bercafein, seperti teh, kopi dan yang lain karena bisa mengganggu berat badan janin dan bisa mengganggu proses penyerapan zink atau zat besi.
Semoga informasi tentang makanan penyebab keguguran dan faktor-faktor penyebab keguguran di atas bisa bermanfaat untuk anda, sehingga diharapkan anda bisa hamil sehat dan bayi yang dilahirkan nanti akan menjadi bayi yag sehat.
Keguguran umumnya terjadi pada satu dari lima kehamilan. Dan sebagian besar terjadi pada 12 minggu pertama masa kehamilan. Keguguran berulang adalah ketika seorang wanita kehilangan kehamilan selama tiga kali atau lebih secar berturut-turut namun hal ini hanya terjadi satu pada setiap 100 pasangan.
Hal-hal berikut ini bisa jadi menjadi faktor penyebab keguguran kandungan, antara lain :
1 Karena masalah yang terjadi pada janin, misalnya diakibatkan karena kelainan kromosom. Hal ini bisa terjadi pada saat pra konsepsi atau proses pembuahan. Hal ini bisa berakibat embrio atau calon janin yang terbentuk cacat.
2 Karena masalah yang terjadi pada si ibu, misalnya masalah yang terjadi pada sisterm hormonal (misalnya akibat hormon prolaktin terlampau tinggi atau hormon progesteron terlampau rendah), daya imunitas ibu, infeksi/penyakit menahun, atau penyakit berat lain yang terjadi pada si ibu.
3 Karena masalah yang terjadi pada rahim. misalnya karena miom atau tumor yang bisa mengganggu perkembangan embrio/janin. bisa juga karena kondisi rahim terlampau lemah akibatnya tidak dapat menahan janin yang sedang berkembang.
Adanya infeksi virus, seperti infeksi HIV, virus TORCH, Hepatitis dll.
Penyebab keguguran yang lain bisa juga karena pola hidup. misalnya si ibu yang sedang hamil adalah perokok, minum minuman keras, mengalami obesitas atau sebaliknya berat badan yang terlampau kurang sehingga bisa menyebabkan gangguan hormonal yang menyebabkan masalah kehamilan.
Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa pendapat bahwa ada beberapa makanan penyebab keguguran. Untuk itu beberapa makanan penyebab keguguran ini hendaknya anda hindari selama kehamilan. Mungkin makan dalam jumlah sedikit tidak masalah, yang tidak dibolehkan adalah dalam jumlah banyak atau berlebihan. Namun alangkah lebih baik jika beberapa makanan penyebab keguguran ini anda hindari selama hamil, demi menjaga kesehatan kehamilan anda.
Makanan Penyebab Keguguran
Beberapa makanan faktor penyebab keguguran antara lain :
1 Beberapa jenis buah dan sayuran seperti durian, Nanas, daun pepaya. Katanya beberapa buah ini mengandung zat yang dapat melemahkan kandungan sehingga bisa menjadi pemicu penyebab keguguran
2 Makan daging atau ikan yang di masak kurang matang, seperti ikan bakar, sate. Hal ini memungkinkan adanya infeksi toxoplasmosis yang bisa menyebabkan cacat pada janin.
3 Makan buah atau sayur yang tidak dicuci dengan baik, karena juga dikhawatirkan bisa terinfeksi parasit toxo ini.
4 Menghindari makan hati ayam, telur mentah atau daging yang mungkin menjadi salah satu penyebab infeksi salmonella yang bisa menyebabkan diare akut pada wanita hamil.
5 Hindari makan shark, ikan sea bass, Ikan tuna steak atau ikan-ikan berukuran besar yang kemungkinan besar mengandung merkuri dalam kadar yang tinggi yang bisa berakibat pada kerusakan saraf.
6 Hindari minuman beralkohol yang dapat berakibat pada kelainan perkembangan bayi dan bisa mengganggu perkembangan emosional bayi.
7 Hindari atau batasi minuman yang bercafein, seperti teh, kopi dan yang lain karena bisa mengganggu berat badan janin dan bisa mengganggu proses penyerapan zink atau zat besi.
Semoga informasi tentang makanan penyebab keguguran dan faktor-faktor penyebab keguguran di atas bisa bermanfaat untuk anda, sehingga diharapkan anda bisa hamil sehat dan bayi yang dilahirkan nanti akan menjadi bayi yag sehat.
B.DAFTAR OBAT AMAN DAN BERBAHAYA UNTUK IBU HAMIL
DAN MENYUSUI
Anti Hipertensi, Anti Aritmia, dan Diuretik
Nama
Generik
|
Kategori
Risiko Kehamilan**
|
RisikoMenyusui**
|
Acetazolamide
|
C
|
L2
|
Bendroflumethiazide
|
D
|
L4 (may inhibit lactation)
|
Chlorothiazide
|
D
|
L3
|
Chlorthalidone
|
D
|
L3
|
Hydrochlorothiazide (HCT)
|
D
|
L2
|
Spironolactone
|
D
|
L2
|
Disopyramide
|
C
|
L2
|
Flecainide
|
C
|
L3
|
Mexiletine
|
B
|
L2
|
Procainamide
|
C
|
L3
|
Quinidine
|
C
|
L2
|
Captopril
|
D
|
L3 (if used after 30 days)
|
Diltiazem/Diltiazem HCL
|
C
|
L3
|
Enalapril/Enalapril Maleate
|
C (1st trim.)
D (2nd, 3rd trim.) |
L2
|
Hydralazine
|
C
|
L2
|
Labetalol
|
C
|
L2
|
Methyldopa
|
C
|
L2
|
Metoprolol
|
B
|
L3
|
Minoxidil
|
C
|
L2(topically)
L3 (orally) |
Nadolol
|
C
|
L4
|
Nifedipine
|
C
|
L2
|
Oxprenolol
|
-
|
NR
|
Propranolol
|
C
|
L2
|
Sotalol
|
B
|
L3
|
Timolol
|
C
|
L2
|
Verapamil
|
C
|
L2
|
Digoxin
|
C
|
L2
|
Approved: (Table 6) Maternal Medication Usually Compatible With
Breastfeeding* Per the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs
and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001.
- Concern: (Table 4) Drugs for Which the Effect on Nursing Infants Is Unknown but May Be of Concern
- Caution: (Table 5) Drugs That Have Been Associated With Significant Effects on Some Nursing Infants and Should Be Given to Nursing Mothers With Caution
- NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by the AAP.
**
Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2004
edition).
Lactation Risk Categories
|
Pregnancy Risk Categories
|
|
|
Obat bahaya bagi kehamilan
Pada
awal kehamilan biasanya daya tahan tubuh akan mengalami penurunan. Kondisi
seperti ini dapat memicu datangnya penyakit flu, radang tenggorokan, atau
penyakit ringan lainnya. Meski begitu, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi
sembarangan obat karena dapat mempengaruhi kondisi janin dalam kandungannya.
Sebaiknya
ibu hamil yang menderita penyakit tertentu berkonsultasi terlebih dahulu kepada
dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan. Berikut ini daftar beberapa obat yang
aman dan yang perlu dihindari saat hamil:
Obat
yang Relatif Aman
- Obat alergi: obat semprot hidung.
- Obat anti-mual: vitamin B6 (sampai 100 mg per hari).
- Obat sembelit: pelunak feses.
- Pencegah flu: vaksin flu (jika ibu alergi terhadap telur atau daging ayam sebaiknya tidak melakukan vaksin flu sebab dalam vaksin terkandung bahan protein telur).
- Obat sakit maag: antasida.
- Multivitamin: pilihlah produk yang diformulasikan khusus untuk wanita hamil dan menyusui.
- Pengurang rasa sakit acetaminophen atau tylenol.
- Anti-jamur: krim vagina.
- Anti-biotik: golongan penicilin, cephalosporin, erythromycin, clindamycin.
- Obat asma: obat inhalasi yang mengandung steroid.
- Antasida dan Anti-ulkus.
- Antidepresan: obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) dan golongan trisiklik antidepresan seperti imipramine dan amitriptyline.
- Obat hipertensi: golongan metildopa.
Obat
yang Harus Dihindari Agar Tak Berpengaruh Pada Janin
1.
Obat Anti-Inflamasi Nonsterold seperti asam mefenamat harus dihindari terutama
pada usia kehamilan ketujuh sampai kesembilan, kecuali mendapat pertimbangan
dokter karena manfaatnya lebih besar ketimbang risiko terhadap janin.
2.
Obat Cacing Mebendazol, sebaiknya hindari obat itu karena belum diketahui aman
atau tidaknya bagi ibu hamil.
3.
Obat Asma Salbutamol belum diketahui persis tingkat keamanannya bagi ibu hamil.
Bagi penderita asma yang sedang hamil sebaiknya gunakan obat asma yang
disemprot ke mulut (inhalasi) untuk meminimalkan dampak buruk terhadap janin.
4.
Obat Analgesik seperti antiplatelet asetosal dan antipiretik sebaiknya
dihindari terutama pada usia kehamilan ketujuh sampai kesembilan. Obat ini bisa
meningkatkan risiko pendarahan ketika proses persalinan. Penggunaan dalam dosis
tinggi bisa mengakibatkan hipertensi yang menetap pda bayi yang baru lahir.
5.
Penggunaan obat antimabuk seperti dimenhidrinat pada ibu hamil dan menyusui
harus atas persetujuan dokter terlebih dahulu.
Dalam
perjalanan seperti dimenhidrinat, ibu hamil dan menyusui harus berkonsultasi
dulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini
6.
Obat engurang rasa sakit seperti aspirin yang dosisnya lebih dari 81 mg dan
obat-obat lainnya yang mengandung ibuprofen serta obat anti-inflamasi non
steroid.
7.
Obat sembelit seperti mineral oil.
8.
Obat migren golongan ergotamin.
9.
Obat rematik
10
Obat jerawat seperti roaccutane serta vitamin A oral lainnya.
C.PENGERTIAN KEHAMILAN KOSONG
Blighted ovum
atau kehamilan kosong terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam
dalam rahim, namun tidak berkembang menjadi embrio. Blighted ovum
merupakan penyebab utama terjadinya keguguran. Blighted ovum sering terjadi
terlalu dini, bahkan sebelum anda mengetahui kehamilan
anda.
Blighted ovum menyebabkan 1 dari 2
kasus keguguran pada trimester pertama kehamilan. Keguguran terjadi ketika
kehamilan berakhir dengan sendirinya tidak lebih dari 20 minggu.
Ketika seorang wanita hamil,
sel telur yang dibuahi menempel pada dinding rahim. Sekitar 5-6 minggu
kehamilan, embrio seharusnya sudah tampak. Pada masa ini, kantung kehamilan,
tempat berkembangnya janin, berukuran lebar 18 mm. Pada blighted ovum,
walaupun kantung kehamilan terbentuk dan berkembang, namun embrio tidak
terbentuk. Itu sebabnya blighted ovum disebut juga anembryonic pregnancy.
Apa
penyebab blighted ovum?
Keguguran yang berasal dari blighted
ovum kebanyakan berkaitan dengan masalah kromosom, struktur yang membawa gen.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kualitas sperma atau sel telur yang buruk. Atau
mungkin disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal. Sehingga tubuh anda
menghentikan kehamilan karena menyadari keabnormalan ini.
Yang penting untuk dimengerti, anda
tidak melakukan apapun yang dapat menyebabkan keguguran ini dan anda hampir
pasti tidak dapat mencegahnya. Pada kebanyakan wanita, blighted ovum hanya
terjadi sekali seumur hidup.
Tanda-tanda
blighted ovum
Walaupun anda mengalami blighted
ovum, anda mungkin akan mengalami tanda-tanda kehamilan. Misalnya, anda tidak
datang bulan dan hasil tes kehamilan yang positif. Kemudian anda akan mengalami
tanda-tanda keguguran, seperti :
- Kram perut
- Flek atau perdarahan vagina
- Menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
Jika anda mengalami tanda-tanda
tersebut, anda mungkin mengalami keguguran. Namun tidak semua perdarahan pada
trimeseter pertama berakhir dengan keguguran. Segera kunjungi dokter jika anda
mengalami tanda-tanda tersebut.
Diagnosis
blighted ovum
Kebanyakan wanita dengan blighted
ovum berpikir memiliki kehamilan yang normal, karena terjadi peningkatan kadar
hormon human chorionic gonadotropin (hCG) juga seperti layaknya wanita
hamil. Placenta menghasilkan hormon ini setelah telur yang dibuahi tertanam
dalam rahim. Pada wanita dengan blighted ovum, hCG dapat terus meningkat karena
plasenta mungkin berkembang dalam waktu singkat, bahkan walaupun tidak ada
embrio.
Karena alasan ini, USG biasanya
dibutuhkan untuk mendiagnosis blighted ovum, untuk memastikan bahwa kantung
kehamilan kosong.
Apa
yang terjadi setelah keguguran?
Jika anda didiagnosis blighted ovum,
diskusikan dengan dokter apa yang harus dilakukan kemudian. Anda mungkin akan
di curretage (kuret). Prosedur bedah ini meliputi pelebaran leher rahim
dan melepaskan kandungan dari rahim.
Penggunaan obat-obatan seperti
misoprostol pada pasien rawat jalan mungkin bisa jadi pilihan lain. Namun,
membutuhkan waktu berhari-hari bagi tubuh untuk melepaskan semua jaringan.
Dengan obat ini, anda akan lebih banyak mengalami perdarahan dan efek samping.
Namun dengan kedua pilihan tersebut diatas, anda akan sama-sama merasakan sakit
atau keram.
Setelah keguguran, dokter mungkin
akan merekomendasikan anda melewati sedikitnya 1-3 siklus menstruasi sebelum
mencoba untuk hamil
lagi.
Akibat kehamilaaan kosong
Blighted ovum adalah keadaan dimana
seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang
wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti
terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness),
payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes
kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum)
yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang
telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk
plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam
di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin)
dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak
sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim.
Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual,
muntah, ngidam dan menyebabkan
tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun
laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic
gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
Hingga saat ini belum ada cara untuk
mendeteksi dini kehamilan blighted ovum. Seorang wanita baru dapat
diindikasikan mengalami blighted ovum bila telah melakukan pemeriksaan USG
transvaginal. Namun tindakan tersebut baru bisa dilakukan saat kehamilan
memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih
besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan
tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin.
Karena gejalanya yang tidak
spesifik, maka biasanya blighted ovum
baru ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan
perdarahan. Selain blighted ovum, perut yang membesar seperti hamil, dapat
disebabkan hamil anggur (mola hidatidosa), tumor rahim atau penyakit usus.
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan
kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH,
rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak
terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya
antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga
meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau
ovum menjadi turun.
Jika telah didiagnosis blighted
ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim
(kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi
penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak
berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi
sehingga kelak dapat hamil sungguhan.
untuk mencegah terjadinya blighted
ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan
TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit
disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom
terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar
kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan
pola hidup sehat.
Kondisi Kehamilan Di Usia
20, 30, 40 an. Sebagian besar pasangan yang telah menikah, tentulah ingin mendapatkan
keturunan. Namun ada hal yang lebih penting diperhatikan sebelum seorang
perempuan hamil, yaitu kondisi kesehatannya. Setiap tahapan usia perempuan
memiliki kondisi kesahatan yang berbeda. Risiko kehamilan yang akan dialami, tentulah akan
berbeda juga.
Kondisi Kehamilan di Usia 20-an: Tubuh Prima, Waktu Tepat
Saat berusia 20-an, kondisi fisik perempuan sangat prima, dan mengalami puncak’ kesuburan. Kelebihan hamil saat berusia 20-an, adalah:
* Risiko keguguran minim. Hal ini disebabkan karena sel telur relatif muda, sehingga ‘kuat’ meski pada trimester pertama.
* Kualitas sel telur yang baik memperkecil kemungkinan bayi lahir cacat, akibat ketidaknormalan jumlah kromosom.
* Perempuan muda lebih tahan terhadap keluhan kesehatan selama hamil.
* Kehamilan di usia muda memungkinkan perempuan aktif mengasuh dan membesarkan anak dalam waktu yang cukup panjang.
Saat berusia 20-an, kondisi fisik perempuan sangat prima, dan mengalami puncak’ kesuburan. Kelebihan hamil saat berusia 20-an, adalah:
* Risiko keguguran minim. Hal ini disebabkan karena sel telur relatif muda, sehingga ‘kuat’ meski pada trimester pertama.
* Kualitas sel telur yang baik memperkecil kemungkinan bayi lahir cacat, akibat ketidaknormalan jumlah kromosom.
* Perempuan muda lebih tahan terhadap keluhan kesehatan selama hamil.
* Kehamilan di usia muda memungkinkan perempuan aktif mengasuh dan membesarkan anak dalam waktu yang cukup panjang.
Kondisi Kehamilan di Usia
30-an : Usia berat untuk hamil
Secara umum, kehamilan di usia 30-an dianggap agak berisiko, karena:
* Kondisi fisik yang tidak lagi prima, membuat ibu hamil merasa lebih cepat lelah dan cenderung tidak tahan terhadap serangan morning sickness.
Secara umum, kehamilan di usia 30-an dianggap agak berisiko, karena:
* Kondisi fisik yang tidak lagi prima, membuat ibu hamil merasa lebih cepat lelah dan cenderung tidak tahan terhadap serangan morning sickness.
* Pada usia ini muncul berbagai keluhan
kesehatan saat hamil, seperti; tekanan darah tinggi dan diabetes. Gangguan
kesehatan ini seringkali berpengaruh saat proses persalinan. Faktor inilah yang
menyebabkan persalinan perempuan di usia 30-an cenderung lebih sering dilakukan
melalui operasi caesar.
* Risiko keguguran mencapai 11,7%, jika kehamilan di kisaran umur 30-34 tahun. Sedangkan di usia 35-39 tahun, risiko meningkat menjadi 18%. Risiko lain adalah; Placenta previa, Placenta abruption, berat bayi kurang dan bayi lahir prematur. Paling parah adalah kemungkinan bayi menderita kelainan, seperti sindroma down (1: 952 kelahiran), dan ketidaknormalan jumlah kromosom (1:385 kelahiran).
* Risiko keguguran mencapai 11,7%, jika kehamilan di kisaran umur 30-34 tahun. Sedangkan di usia 35-39 tahun, risiko meningkat menjadi 18%. Risiko lain adalah; Placenta previa, Placenta abruption, berat bayi kurang dan bayi lahir prematur. Paling parah adalah kemungkinan bayi menderita kelainan, seperti sindroma down (1: 952 kelahiran), dan ketidaknormalan jumlah kromosom (1:385 kelahiran).
Kondisi Kehamilan di Usia 40
an: Kehamilan
berisiko
Usia kehamilan 40 tahun rentan terhadap keguguran
Jika tidak dijaga maka kehamilan di usia 40-an, sangat rentan terhadap keguguran.
* Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti; kualitas sel telur yang tidak lagi prima, kemungkinan dinding rahim yang mulai rapuh dan berkurangnya suplai darah.
* Bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami kelainan fisik. Seperti ukuran kepala bayi besar, hidung bayi datar dan tertutup (agak masuk ke dalam), alat kelamin dan dada bayi terlihat bengkak.
* Sekalipun demikian, teknologi kesehatan yang telah berkembang memungkinkan ibu berusia 40-an untuk tetap hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Asalkan ibu menjaga kesehatannya serta rajin memeriksakan kandungannya ke dokter. Langkah ini dilakukan untuk memantau perkembangan janin.
Namun hal yang penting untuk diingat, adalah berapa pun usia seorang perempuan ketika hamil, sangat disarankan untuk menjaga kesehatan, melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, agar kehamilan berlangsung baik dan persalinan.
Usia kehamilan 40 tahun rentan terhadap keguguran
Jika tidak dijaga maka kehamilan di usia 40-an, sangat rentan terhadap keguguran.
* Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti; kualitas sel telur yang tidak lagi prima, kemungkinan dinding rahim yang mulai rapuh dan berkurangnya suplai darah.
* Bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami kelainan fisik. Seperti ukuran kepala bayi besar, hidung bayi datar dan tertutup (agak masuk ke dalam), alat kelamin dan dada bayi terlihat bengkak.
* Sekalipun demikian, teknologi kesehatan yang telah berkembang memungkinkan ibu berusia 40-an untuk tetap hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Asalkan ibu menjaga kesehatannya serta rajin memeriksakan kandungannya ke dokter. Langkah ini dilakukan untuk memantau perkembangan janin.
Namun hal yang penting untuk diingat, adalah berapa pun usia seorang perempuan ketika hamil, sangat disarankan untuk menjaga kesehatan, melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, agar kehamilan berlangsung baik dan persalinan.
Hamil Di Usia 20-an
I
Hamil di usia ini secara fisik,
memiliki banyak keuntungan. Hanya secara psikologis, emosi calon ibu terkadang
masih fluktuatif.
Kondisi fisik.
Kondisi fisik.
- Elastisitas panggul masih bagus.
- Rahim dalam kondisi prima.
- Risiko keguguran kecil karena sel telur relative muda dan kuat meski di trimester pertama.
- Kualitas sel telur yang baik memperkecil kemungkinan bayi lahir cacat akibat ketidaknormalan jumlah kromosom.
- Fisik masih cukup kuat.
Kondisi psikologis.
- Punya cukup waktu untuk aktif mengasuh dan membesarkan anak.
- Berani mencoba hal-hal baru atau bereksperimen dengan cara baru.
- Merasa ada penghambat ambisi dan pencapaian karir.
- Ingin punya anak, tapi belum tentu menyukai fase kehamilan. Beberapa calon ibu menampilkan reaksi emosi yang negatif selama kehamilan akibat cemas menghadapi persalinan dan kondisi fisik yang tidak menyenangkan.
- Suasana hati lebih fluktuatif karena masih bimbang dalam memutuskan sesuatu dan secara mental harus mempersiapkan diri menjadi ibu.
Hamil Di Usia 30-an
Memasuki usia 35, secara fisik
wanita mengalami masa ovulasi yang tidak teratur sehingga kesehatan
reproduksi menurun. Namun secara mental, lebih siap menjadi ibu.
Kondisi fisik.
Kondisi fisik.
- Memasuki usia 35, kesehatan reproduksi menurun, kesempatan untuk hamil tinggal 15%. Karena jarak antarmasa ovulasi menjauh, atau masa ovulasi tidak teratur.
- Karena kondisi kesehatan menurun, maka kualita sel telur pun menurun. Ini meningkatkan risiko keguguran, serta kelainan/cacat bawaan pada janin akibat kelainan kromosom.
- Merupakan masa transisi, hamil perlu kondisi tubuh dan kesehatan, termasuk gizi dalam keadaan baik.
- Mulai muncul berbagai keluhan kesehatan saat hamil, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes yang sering mempengaruhi proses persalinan. Faktor inilah yang menyebabkan persalinan di usia 30-an cenderung lebih sering dilakukan melalui operasi Caesar.
Kondisi psikologis.
- Karena memang ingin hamil makan lebih menghayati kehamilannya.
- Karena paham tentang kondisi fisiknya, ia jadi lebih cemas.
- Lebih siap mental untuk menjadi ibu, hamil dan melahirkan maupun mengakses berbagai sumber informasi tentang kehamilan.
- Emosi sudah lebih stabil dan matang. Kondisi finansial yang lebih mantap, mengungtunkan ayah, bunda, dan bayi. Karena jumlah anak yang dimiliki biasanya sedikit, bahkan tak jarang menjadi anak tunggal.
Hamil Di Usia 40-an
Meski emosi sudah jauh lebih stabil,
kualitas kromosom tidak sebaik usia muda, sehingga risiko melahirkan anak
dengan cacat fisik atau mental akan lebih besar.
Kondisi fisik.
- Kualitas kromosom tidak sebaik di usia muda. Maka risiko melahirkan anak dengan cacat fisik atau mental aan lebih besar.
- Elastisitas panggul makin berkurang yang menyebabkan kesulitan saat melahirkan.
- Rongga panggul dan otot-ototnya melemah sehingag tidak mudah lagi menghadap komplikasi yang berat seperti pendarahan.
- Sebagian besar persalinan dilakukan dengan operasi Caesar.
- Kualitsa sel telur tidak bagus lagi, bisa menyebabkan cacat bawaan bayi.
- Rentang usia pengasuhan anak tidak panjang. Misalnya: ibu punya bayi di usia 43, saat anak remaja, usia ibu sudah masuk usia punya cucu.
- Kemungkinan melahirkan bayi dengan sindroma down 1:100 pada perempuan yang pertama kali melahirkan di usia 40-45, dan 1:40 bila Anda berusia 45 tahun ke atas saat pertama kali melahirkan.
Kondisi Psikologis.
- Merasa aman karena karir dan finansial sudah mapan.
- Emosi sudah jauh lebih stabil.
- Bersikap overprotective karena merasa inilah satu-satuanya kesempatan untuk punya anak dan mengasuh anak secara overtreatment.
- Kesiapan ayah dan bunda untuk menjadi orangtua mempengaruhi reaksi emosi selama kehamilan. Misalnya besarnya harapan akan kehamilan menimbulkan kecemasan kondisi bayi serta proses kelahiran.